Di tengah perubahan cepat di pasar Aset Kripto, sebuah perusahaan manajemen aset yang menarik perhatian sedang melawan arus, memicu perbincangan hangat di industri. CEO dan salah satu pendiri Twenty One Capital, James Mallers, baru-baru ini mengungkapkan strategi investasi non-tradisional perusahaan dalam wawancara dengan Bloomberg, menarik perhatian luas di kalangan koin.
Bertentangan dengan tren arus utama di mana investor institusi saat ini lebih menyukai Ethereum (ETH), Twenty One Capital memilih jalur yang sama sekali berbeda. Perusahaan ini tidak hanya menghindari Ethereum yang memiliki kapitalisasi pasar kedua, tetapi juga menjauh dari Solana (SOL) yang baru-baru ini menarik perhatian, dan justru memfokuskan seluruh perhatian pada Bitcoin (BTC).
Mallers mengungkapkan bahwa perusahaan saat ini memegang lebih dari 43.000 BTC, angka yang sangat mencengangkan. Strategi "All in Bitcoin" ini kontras dengan tren investor institusi yang secara bertahap meningkatkan kepemilikan Aset Kripto Ethereum. Data dari Standard Chartered menunjukkan bahwa hingga 30 Juli, investor institusi hanya memegang 1% dari pasokan Ethereum, tetapi diperkirakan angka ini akan meningkat menjadi 10% dalam waktu dekat.
Perlu dicatat bahwa jaringan Ethereum baru saja merayakan ulang tahun ke-10. Pada momen bersejarah ini, seluruh industri sedang meninjau perjalanan perkembangan Ethereum, merenungkan prospek masa depannya, serta bagaimana untuk terus mendorong inovasi dan aplikasi teknologi blockchain.
Tindakan Twenty One Capital ini diinterpretasikan oleh para pelaku industri sebagai percepatan "tren Saylor" yang berasal dari strategi maksimisasi Bitcoin CEO MicroStrategy, Michael Saylor. Apakah orientasi investasi ini akan membentuk arus baru di kalangan investor institusi masih perlu dibuktikan oleh waktu.
Di tengah meningkatnya volatilitas pasar Aset Kripto dan perubahan terus-menerus dalam lingkungan regulasi, strategi unik Twenty One Capital jelas memberikan perspektif baru bagi para investor. Keputusan investasi yang berani dan kontroversial ini, apakah merupakan tantangan terhadap tren pasar saat ini, ataukah pelopor masa depan? Jawabannya mungkin hanya dapat diberikan oleh waktu.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Di tengah perubahan cepat di pasar Aset Kripto, sebuah perusahaan manajemen aset yang menarik perhatian sedang melawan arus, memicu perbincangan hangat di industri. CEO dan salah satu pendiri Twenty One Capital, James Mallers, baru-baru ini mengungkapkan strategi investasi non-tradisional perusahaan dalam wawancara dengan Bloomberg, menarik perhatian luas di kalangan koin.
Bertentangan dengan tren arus utama di mana investor institusi saat ini lebih menyukai Ethereum (ETH), Twenty One Capital memilih jalur yang sama sekali berbeda. Perusahaan ini tidak hanya menghindari Ethereum yang memiliki kapitalisasi pasar kedua, tetapi juga menjauh dari Solana (SOL) yang baru-baru ini menarik perhatian, dan justru memfokuskan seluruh perhatian pada Bitcoin (BTC).
Mallers mengungkapkan bahwa perusahaan saat ini memegang lebih dari 43.000 BTC, angka yang sangat mencengangkan. Strategi "All in Bitcoin" ini kontras dengan tren investor institusi yang secara bertahap meningkatkan kepemilikan Aset Kripto Ethereum. Data dari Standard Chartered menunjukkan bahwa hingga 30 Juli, investor institusi hanya memegang 1% dari pasokan Ethereum, tetapi diperkirakan angka ini akan meningkat menjadi 10% dalam waktu dekat.
Perlu dicatat bahwa jaringan Ethereum baru saja merayakan ulang tahun ke-10. Pada momen bersejarah ini, seluruh industri sedang meninjau perjalanan perkembangan Ethereum, merenungkan prospek masa depannya, serta bagaimana untuk terus mendorong inovasi dan aplikasi teknologi blockchain.
Tindakan Twenty One Capital ini diinterpretasikan oleh para pelaku industri sebagai percepatan "tren Saylor" yang berasal dari strategi maksimisasi Bitcoin CEO MicroStrategy, Michael Saylor. Apakah orientasi investasi ini akan membentuk arus baru di kalangan investor institusi masih perlu dibuktikan oleh waktu.
Di tengah meningkatnya volatilitas pasar Aset Kripto dan perubahan terus-menerus dalam lingkungan regulasi, strategi unik Twenty One Capital jelas memberikan perspektif baru bagi para investor. Keputusan investasi yang berani dan kontroversial ini, apakah merupakan tantangan terhadap tren pasar saat ini, ataukah pelopor masa depan? Jawabannya mungkin hanya dapat diberikan oleh waktu.