Baru-baru ini, Wall Street tenggelam dalam suasana gembira karena indeks S&P 500 yang terus mencetak rekor tertinggi. Namun, sebagai seorang pelaku pasar dengan lebih dari 20 tahun pengalaman investasi, saya tidak bisa tidak memikirkan secara mendalam tentang pesta yang tampak makmur ini.
Secara kasat mata, ini adalah pasar bull yang menggembirakan. Media keuangan secara luas menggambarkan pasar saat ini dengan istilah seperti "pasar bull", "kemakmuran", "revolusi AI", dan lain-lain. Setiap kali indeks mencapai rekor baru, tampaknya itu membuktikan kesalahan penilaian para skeptis, menekankan bahwa "kali ini benar-benar berbeda".
Namun, jika kita memeriksa dengan cermat, kita akan menemukan bahwa pasar bull ini tidak sepenuhnya mekar. Sebaliknya, ini lebih mirip dengan pertunjukan satu orang yang didominasi oleh beberapa raksasa teknologi, menyimpan risiko sistemik yang tidak bisa diabaikan. Situasi ini membuat kita tidak bisa tidak teringat pada suasana pasar menjelang gelembung internet tahun 2000 dan krisis finansial tahun 2008.
Perlu dicatat bahwa data CPI AS bulan Juni tahun ini mencapai puncak tertinggi tahun ini, menunjukkan bahwa tekanan inflasi masih ada. Pada saat yang sama, data pekerjaan non-pertanian AS bulan Juni jauh lebih kuat dari yang diharapkan, mengakibatkan ekspektasi pemotongan suku bunga pada bulan Juli turun drastis. Faktor-faktor ekonomi makro ini secara perlahan mempengaruhi arah pasar.
Sebagai investor yang rasional, kita perlu melangkah keluar dari suasana euforia saat ini dan menganalisis secara objektif kondisi nyata pasar. Ini bukan untuk meramalkan bahwa pasar akan segera runtuh, tetapi untuk mengingatkan kita agar tetap waspada dan memperhatikan risiko potensial yang tertutupi oleh euforia.
Dalam pasar yang dipimpin oleh AI dan sejumlah besar raksasa teknologi ini, kita seharusnya lebih berhati-hati dalam berpikir: Apakah pertumbuhan yang tidak seimbang ini dapat berkelanjutan? Apakah risiko pasar diabaikan? Bagaimana investor biasa dapat melindungi kepentingan mereka dalam lingkungan seperti ini?
Singkatnya, sambil menikmati kemakmuran pasar saat ini, kita juga harus selalu waspada, karena sejarah selalu memberi tahu kita bahwa kebenaran seringkali tersembunyi dalam rincian yang diabaikan. Menjaga rasionalitas dan kewaspadaan mungkin adalah kebijaksanaan investasi yang paling harus kita pegang dalam pesta ini.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
11 Suka
Hadiah
11
5
Bagikan
Komentar
0/400
StealthMoon
· 23jam yang lalu
Buih pasti akan pecah
Lihat AsliBalas0
PerennialLeek
· 07-31 05:45
Apakah posisi short besar akan datang?
Lihat AsliBalas0
NftDeepBreather
· 07-30 06:51
Mencium bau busa.
Lihat AsliBalas0
GateUser-a180694b
· 07-30 06:51
Bear Market ini akan datang
Lihat AsliBalas0
GasSavingMaster
· 07-30 06:36
investor ritel masih lebih baik tidak mengejar harga
Baru-baru ini, Wall Street tenggelam dalam suasana gembira karena indeks S&P 500 yang terus mencetak rekor tertinggi. Namun, sebagai seorang pelaku pasar dengan lebih dari 20 tahun pengalaman investasi, saya tidak bisa tidak memikirkan secara mendalam tentang pesta yang tampak makmur ini.
Secara kasat mata, ini adalah pasar bull yang menggembirakan. Media keuangan secara luas menggambarkan pasar saat ini dengan istilah seperti "pasar bull", "kemakmuran", "revolusi AI", dan lain-lain. Setiap kali indeks mencapai rekor baru, tampaknya itu membuktikan kesalahan penilaian para skeptis, menekankan bahwa "kali ini benar-benar berbeda".
Namun, jika kita memeriksa dengan cermat, kita akan menemukan bahwa pasar bull ini tidak sepenuhnya mekar. Sebaliknya, ini lebih mirip dengan pertunjukan satu orang yang didominasi oleh beberapa raksasa teknologi, menyimpan risiko sistemik yang tidak bisa diabaikan. Situasi ini membuat kita tidak bisa tidak teringat pada suasana pasar menjelang gelembung internet tahun 2000 dan krisis finansial tahun 2008.
Perlu dicatat bahwa data CPI AS bulan Juni tahun ini mencapai puncak tertinggi tahun ini, menunjukkan bahwa tekanan inflasi masih ada. Pada saat yang sama, data pekerjaan non-pertanian AS bulan Juni jauh lebih kuat dari yang diharapkan, mengakibatkan ekspektasi pemotongan suku bunga pada bulan Juli turun drastis. Faktor-faktor ekonomi makro ini secara perlahan mempengaruhi arah pasar.
Sebagai investor yang rasional, kita perlu melangkah keluar dari suasana euforia saat ini dan menganalisis secara objektif kondisi nyata pasar. Ini bukan untuk meramalkan bahwa pasar akan segera runtuh, tetapi untuk mengingatkan kita agar tetap waspada dan memperhatikan risiko potensial yang tertutupi oleh euforia.
Dalam pasar yang dipimpin oleh AI dan sejumlah besar raksasa teknologi ini, kita seharusnya lebih berhati-hati dalam berpikir: Apakah pertumbuhan yang tidak seimbang ini dapat berkelanjutan? Apakah risiko pasar diabaikan? Bagaimana investor biasa dapat melindungi kepentingan mereka dalam lingkungan seperti ini?
Singkatnya, sambil menikmati kemakmuran pasar saat ini, kita juga harus selalu waspada, karena sejarah selalu memberi tahu kita bahwa kebenaran seringkali tersembunyi dalam rincian yang diabaikan. Menjaga rasionalitas dan kewaspadaan mungkin adalah kebijaksanaan investasi yang paling harus kita pegang dalam pesta ini.