Pentagon akan membeli 33.000 paket AI untuk drone untuk Ukraina senilai $50 juta
Pentagon menandatangani kontrak senilai $50 juta dengan perusahaan Swiss Auterion untuk memasok 33.000 "paket serangan" untuk drone yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan untuk Ukraina.
"Sebelumnya kami telah mengirim ribuan sistem serangan AI kami ke Ukraina, tetapi penempatan baru ini meningkatkan dukungan lebih dari sepuluh kali lipat. Ini penting tidak hanya untuk pertahanan Ukraina, tetapi juga menandakan kemajuan signifikan dalam teknologi perang drone," kata CEO perusahaan Lorenz Meyer.
"Sistem Senjata" Auterion berbasis teknologi Skynode mengubah drone yang dikendalikan secara manual menjadi sistem senjata otonom dengan penguncian berbasis AI. Setelah diaktifkan, mereka menjadi tahan terhadap gangguan radio dan mampu secara andal melacak serta menyerang target bergerak pada jarak hingga satu kilometer.
Auterion — perusahaan internasional di bidang perangkat lunak pertahanan dan penyedia solusi untuk drone dengan AI. Efektivitas paket Skynode-nya telah dikonfirmasi dalam kondisi pertempuran di wilayah Ukraina dan diintegrasikan di Taiwan, kata pengumuman tersebut.
"Mereka menyediakan operasi yang sangat akurat dalam situasi pertempuran yang kompleks, secara signifikan meningkatkan efisiensi misi dan mengurangi kerentanan terhadap alat perang elektronik. Kontrak ini menekankan peran strategis Auterion dalam pengembangan pertahanan otonom dan memperkuat komitmen AS dalam teknologi senjata otonom," - ditegaskan di Auterion.
Pada tahun 2022, Ukraina menjadi negara pertama yang secara massal menerapkan kecerdasan buatan dan teknologi otonom dalam kondisi perang skala penuh. Pada tahun 2024, pemerintah mengumumkan pembentukan pusat teknologi AI pertahanan bekerja sama dengan mitra internasional. Namun, anggaran negara untuk melaksanakan tugas-tugas ini tetap terbatas ( menurut berbagai perkiraan — $200–400 juta per tahun ).
Juga dilakukan kolaborasi besar-besaran dengan startup dan proyek sukarela dalam analitik AI, penglihatan komputer, dan navigasi taktis. Meskipun pendanaan terbatas, fleksibilitas, kecepatan penerapan, dan adaptasi lapangan menjadikan pengalaman Ukraina unik — hal ini dipelajari di seluruh dunia, termasuk NATO.
Rusia mengandalkan massalitas dan secara aktif mengembangkan UAV murah, AI untuk proyektil, sistem perang elektronik, dan navigasi otonom. Sebagian besar pengeluaran dirahasiakan, tetapi penilaian independen menunjukkan $300–500 juta per tahun (2023). Peningkatan proporsi integrasi AI dikonfirmasi oleh peningkatan anggaran militer total Rusia (+30% pada 2025).
Peneliti senior di korporasi RAND dan mantan pejabat sementara Wakil Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, Daniel Gershtein, menekankan bahwa penggunaan drone telah mengubah sifat peperangan modern, terutama sekarang ketika panduan berbasis AI digunakan di zona pertempuran aktif.
«Kami mengamati permainan kucing dan tikus, di mana setiap pihak berusaha untuk menerapkan inovasi secara real-time. Beberapa mengembangkan drone yang mampu melakukan serangan dari jarak jauh. Yang lain - alat untuk melawan», - kata seorang pakar.
Drone yang dikendalikan oleh AI tidak bergantung pada operator jarak jauh, memberikan keunggulan dalam situasi di mana sinyal radio dapat ditekan.
Pengiriman ke Ukraina dalam kerangka perjanjian baru dijadwalkan pada tahun 2025.
Perlu diingat, pada bulan Juli, Kementerian Pertahanan AS memberikan kontrak hingga $200 juta kepada perusahaan Anthropic, Google, OpenAI, dan xAI untuk pengembangan solusi AI di bidang keamanan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Pentagon akan membeli 33.000 drone AI untuk Ukraina
Pentagon akan membeli 33.000 paket AI untuk drone untuk Ukraina senilai $50 juta
Pentagon menandatangani kontrak senilai $50 juta dengan perusahaan Swiss Auterion untuk memasok 33.000 "paket serangan" untuk drone yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan untuk Ukraina.
"Sistem Senjata" Auterion berbasis teknologi Skynode mengubah drone yang dikendalikan secara manual menjadi sistem senjata otonom dengan penguncian berbasis AI. Setelah diaktifkan, mereka menjadi tahan terhadap gangguan radio dan mampu secara andal melacak serta menyerang target bergerak pada jarak hingga satu kilometer.
Auterion — perusahaan internasional di bidang perangkat lunak pertahanan dan penyedia solusi untuk drone dengan AI. Efektivitas paket Skynode-nya telah dikonfirmasi dalam kondisi pertempuran di wilayah Ukraina dan diintegrasikan di Taiwan, kata pengumuman tersebut.
Pada tahun 2022, Ukraina menjadi negara pertama yang secara massal menerapkan kecerdasan buatan dan teknologi otonom dalam kondisi perang skala penuh. Pada tahun 2024, pemerintah mengumumkan pembentukan pusat teknologi AI pertahanan bekerja sama dengan mitra internasional. Namun, anggaran negara untuk melaksanakan tugas-tugas ini tetap terbatas ( menurut berbagai perkiraan — $200–400 juta per tahun ).
Juga dilakukan kolaborasi besar-besaran dengan startup dan proyek sukarela dalam analitik AI, penglihatan komputer, dan navigasi taktis. Meskipun pendanaan terbatas, fleksibilitas, kecepatan penerapan, dan adaptasi lapangan menjadikan pengalaman Ukraina unik — hal ini dipelajari di seluruh dunia, termasuk NATO.
Rusia mengandalkan massalitas dan secara aktif mengembangkan UAV murah, AI untuk proyektil, sistem perang elektronik, dan navigasi otonom. Sebagian besar pengeluaran dirahasiakan, tetapi penilaian independen menunjukkan $300–500 juta per tahun (2023). Peningkatan proporsi integrasi AI dikonfirmasi oleh peningkatan anggaran militer total Rusia (+30% pada 2025).
Peneliti senior di korporasi RAND dan mantan pejabat sementara Wakil Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, Daniel Gershtein, menekankan bahwa penggunaan drone telah mengubah sifat peperangan modern, terutama sekarang ketika panduan berbasis AI digunakan di zona pertempuran aktif.
Drone yang dikendalikan oleh AI tidak bergantung pada operator jarak jauh, memberikan keunggulan dalam situasi di mana sinyal radio dapat ditekan.
Pengiriman ke Ukraina dalam kerangka perjanjian baru dijadwalkan pada tahun 2025.
Perlu diingat, pada bulan Juli, Kementerian Pertahanan AS memberikan kontrak hingga $200 juta kepada perusahaan Anthropic, Google, OpenAI, dan xAI untuk pengembangan solusi AI di bidang keamanan.