Pada 26 Juli 2025, Shanghai kembali menjadi pusat perhatian di bidang kecerdasan buatan global. Konferensi Dunia Kecerdasan Buatan ke-7 (WAIC) menarik lebih dari 1.200 elit dari lebih dari 30 negara dan wilayah, termasuk 12 penerima penghargaan internasional terkemuka dan lebih dari 80 akademisi dalam dan luar negeri.
Sorotan utama konferensi tahun ini adalah pidato Jeffrey Hinton, penerima Nobel 2024. Sebagai otoritas di bidang kecerdasan buatan, Hinton sekali lagi menekankan risiko potensial dari perkembangan AI yang tidak teratur, dan menyerukan dibangunnya mekanisme keamanan penelitian AI global. Pandangannya memicu pemikiran mendalam di antara peserta tentang arah perkembangan AI dan masalah regulasi.
Sementara itu, CEO MiniMax yang merupakan pendatang baru AI dalam negeri, Yan Junjie, membawa pandangan lain. Dia menunjukkan bahwa dengan menurunnya biaya pelatihan, teknologi AI akan menjadi lebih umum, yang mungkin akan membawa lebih banyak peluang dan tantangan. Pernyataan Yan Junjie menggambarkan sebuah peta jalan yang penuh kemungkinan untuk perkembangan masa depan AI.
Konferensi ini juga menampilkan kemajuan AI dalam aplikasi praktis. Co-founder Zhiyuan Robot, Peng Zhihui, mempersembahkan karya terbaru mereka, Lingxi X2. Robot ini melakukan pertunjukan 'crosstalk' yang hidup dengan manusia, menunjukkan kemungkinan baru dalam interaksi manusia-mesin, memungkinkan penonton merasakan potensi aplikasi teknologi AI dalam kehidupan sehari-hari.
WAIC kali ini tidak hanya menampilkan kemajuan terbaru dalam teknologi AI, tetapi juga memicu diskusi mendalam tentang arah perkembangan AI, masalah etika, dan langkah-langkah regulasi. Para ahli yang hadir sepakat bahwa sambil mendorong inovasi teknologi AI, sangat penting untuk membangun mekanisme regulasi yang efektif untuk memastikan bahwa perkembangan AI dapat memberikan manfaat bagi masyarakat manusia.
Dengan pesatnya perkembangan teknologi AI, kita sedang berdiri di ambang era baru yang penuh dengan peluang dan tantangan. Cara menemukan keseimbangan antara mendorong inovasi dan memastikan keamanan akan menjadi masalah kunci dalam jalan perkembangan AI di masa depan. WAIC 2025 tentu saja menyediakan platform penting untuk diskusi mengenai masalah ini, mari kita nantikan di hari-hari mendatang, teknologi AI dapat berkembang dengan sehat di bawah pengawasan yang ketat, membawa lebih banyak dampak positif bagi masyarakat manusia.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
16 Suka
Hadiah
16
7
Bagikan
Komentar
0/400
RunWhenCut
· 6jam yang lalu
Regulasi sialan, biarkan AI menggantikan manusia saja.
Lihat AsliBalas0
DAOTruant
· 07-30 05:32
Dengar-dengar ada pertunjukan crosstalk? Kebetulan saya lagi santai di rumah.
Lihat AsliBalas0
InfraVibes
· 07-28 11:22
Bot bercerita? Tidak bisa menahan lagi.
Lihat AsliBalas0
NullWhisperer
· 07-28 10:50
*menghela napas* konferensi AI lainnya tanpa audit keamanan yang sebenarnya... secara teknis, ini hanyalah teater sampai kita menerapkan protokol verifikasi formal
Lihat AsliBalas0
DefiEngineerJack
· 07-28 10:47
*sigh* secara empiris, kerangka regulasi ini hanyalah teater birokrasi...
Pada 26 Juli 2025, Shanghai kembali menjadi pusat perhatian di bidang kecerdasan buatan global. Konferensi Dunia Kecerdasan Buatan ke-7 (WAIC) menarik lebih dari 1.200 elit dari lebih dari 30 negara dan wilayah, termasuk 12 penerima penghargaan internasional terkemuka dan lebih dari 80 akademisi dalam dan luar negeri.
Sorotan utama konferensi tahun ini adalah pidato Jeffrey Hinton, penerima Nobel 2024. Sebagai otoritas di bidang kecerdasan buatan, Hinton sekali lagi menekankan risiko potensial dari perkembangan AI yang tidak teratur, dan menyerukan dibangunnya mekanisme keamanan penelitian AI global. Pandangannya memicu pemikiran mendalam di antara peserta tentang arah perkembangan AI dan masalah regulasi.
Sementara itu, CEO MiniMax yang merupakan pendatang baru AI dalam negeri, Yan Junjie, membawa pandangan lain. Dia menunjukkan bahwa dengan menurunnya biaya pelatihan, teknologi AI akan menjadi lebih umum, yang mungkin akan membawa lebih banyak peluang dan tantangan. Pernyataan Yan Junjie menggambarkan sebuah peta jalan yang penuh kemungkinan untuk perkembangan masa depan AI.
Konferensi ini juga menampilkan kemajuan AI dalam aplikasi praktis. Co-founder Zhiyuan Robot, Peng Zhihui, mempersembahkan karya terbaru mereka, Lingxi X2. Robot ini melakukan pertunjukan 'crosstalk' yang hidup dengan manusia, menunjukkan kemungkinan baru dalam interaksi manusia-mesin, memungkinkan penonton merasakan potensi aplikasi teknologi AI dalam kehidupan sehari-hari.
WAIC kali ini tidak hanya menampilkan kemajuan terbaru dalam teknologi AI, tetapi juga memicu diskusi mendalam tentang arah perkembangan AI, masalah etika, dan langkah-langkah regulasi. Para ahli yang hadir sepakat bahwa sambil mendorong inovasi teknologi AI, sangat penting untuk membangun mekanisme regulasi yang efektif untuk memastikan bahwa perkembangan AI dapat memberikan manfaat bagi masyarakat manusia.
Dengan pesatnya perkembangan teknologi AI, kita sedang berdiri di ambang era baru yang penuh dengan peluang dan tantangan. Cara menemukan keseimbangan antara mendorong inovasi dan memastikan keamanan akan menjadi masalah kunci dalam jalan perkembangan AI di masa depan. WAIC 2025 tentu saja menyediakan platform penting untuk diskusi mengenai masalah ini, mari kita nantikan di hari-hari mendatang, teknologi AI dapat berkembang dengan sehat di bawah pengawasan yang ketat, membawa lebih banyak dampak positif bagi masyarakat manusia.