Empat Tahap Siklus Likuiditas: Di mana kita sekarang?

Akumulasi kekayaan sering kali terjadi pada periode transisi ketika kebijakan ekonomi beralih dari pengetatan ke pelonggaran. Oleh karena itu, memahami dengan tepat posisi kita dalam siklus likuiditas sangat penting untuk pengalokasian aset yang wajar. Mari kita lihat tahap saat ini di mana kita berada.

Pentingnya Siklus Likuiditas

Kebijakan likuiditas bank sentral ibarat pelumas mesin ekonomi global. Penyuntikan yang berlebihan dapat menyebabkan pasar "panas", sementara pengetatan yang berlebihan dapat membuat ekonomi "stagnan". Kuncinya adalah: jika dapat menangkap ritme perubahan likuiditas dengan tepat, maka dapat memprediksi kemakmuran dan penurunan pasar.

Empat Tahap Likuiditas dari 2020-2025

1. Tahap Lonjakan (2020-2021)

Bank sentral telah mengambil langkah-langkah pelonggaran yang belum pernah terjadi sebelumnya: menurunkan suku bunga menjadi nol, melaksanakan pelonggaran kuantitatif (QE) secara besar-besaran, dan menyuntikkan 16 triliun dolar AS dalam stimulus fiskal ke pasar. Pertumbuhan pasokan uang global (M2) mencapai tingkat tertinggi sejak Perang Dunia II.

2. Tahap Kekeringan (2021-2022)

Suku bunga dinaikkan 500 basis poin, mulai pengetatan kuantitatif (QT), program penyelamatan darurat berakhir. Pasar obligasi 2022 mengalami penurunan terbesar dalam sejarah (sekitar -17%).

3. Tahap Stabil (2022-2024)

Kebijakan tetap dalam keadaan ketat, pembuat kebijakan mempertahankan kebijakan yang ada untuk mengekang inflasi.

4. Tahap Awal Peralihan (2024-2025)

Dunia mulai menurunkan suku bunga dan melonggarkan regulasi, meskipun suku bunga masih tinggi, namun telah mulai menunjukkan tren penurunan.

Situasi Pertengahan 2025

Kami berada di perbatasan antara fase stabil dan fase peralihan awal. Saat ini suku bunga masih tinggi, pengetatan kuantitatif terus berlanjut, tetapi kecuali ada guncangan ekonomi baru, kemungkinan besar kebijakan akan dilonggarkan lebih lanjut.

Overview Likuiditas Leverage

Berikut adalah perbandingan likuiditas dan leverage pada tiga titik kunci: 2017, 2021, dan 2025:

• Penurunan suku bunga: Pada tahun 2017, Federal Reserve AS menaikkan suku bunga, hampir tidak ada kebijakan pelonggaran di seluruh dunia; pada tahun 2021, suku bunga global diturunkan secara mendesak mendekati level nol; pada tahun 2025, suku bunga tetap tinggi, tetapi AS dan negara-negara inti Eropa merencanakan penurunan suku bunga kecil pertama pada akhir tahun.

• Pelonggaran/Ketat Uang (QE/QT): Pada tahun 2017, Federal Reserve AS mengurangi neraca, sementara bank sentral utama lainnya tetap membeli obligasi; dari tahun 2020-2021, pelonggaran kuantitatif dilakukan secara rekord global; pada tahun 2025, kebijakan berbalik, Federal Reserve melanjutkan ketat uang, Bank Jepang masih membeli obligasi tanpa batas, dan China memilih untuk menyuntikkan Likuiditas secara selektif.

Status Pertengahan 2025

• Penurunan suku bunga: Tingkat suku bunga kebijakan tetap tinggi; jika semuanya berjalan lancar, penurunan suku bunga pertama mungkin terjadi pada kuartal keempat.
• Pelonggaran/Ketat Kuantitatif: Ketat kuantitatif masih berlangsung, belum ada kebijakan pelonggaran kuantitatif baru yang diluncurkan, tetapi telah muncul sinyal awal stimulasi.

Sinyal Kunci yang Perlu Diperhatikan

1. Tingkat inflasi turun menjadi 2% dan pembuat kebijakan mengumumkan keseimbangan risiko
2. Pengetatan kuantitatif dihentikan (batas atas ditetapkan pada 0 atau 100% reinvestasi)
3. Perjanjian suku bunga forward tiga bulan dan selisih swap indeks overnight melebihi 25 basis poin atau suku bunga repo tiba-tiba meningkat
4. Bank Rakyat China secara menyeluruh menurunkan rasio cadangan simpanan sebesar 25 basis poin

Kesimpulan

Kami belum memasuki tahap lonjakan baru. Sebelum sebagian besar likuiditas leverage beralih ke positif, pasar mungkin akan terus mengalami fluktuasi selera risiko, tanpa benar-benar memasuki keadaan euforia.