Shiba Inu diciptakan pada tahun 2020 oleh seorang pengembang anonim bernama Ryoshi. Awalnya, token ini menarik perhatian karena diharapkan akan memiliki kesuksesan yang sama seperti Dogecoin – koin meme asli yang saat itu sedang bullish.
Pada tahun 2021, Shiba Inu mengalami lonjakan yang mengerikan, meningkat hingga 45.278.000%, salah satu kenaikan tahunan terbesar dalam sejarah pasar keuangan. Hanya dengan investasi 3 USD pada waktu yang tepat, investor dapat mengubahnya menjadi lebih dari 1 juta USD.
Namun, lonjakan ini sepenuhnya berdasarkan spekulasi, dan setelah gelombang euforia berlalu, harga SHIB telah turun 84% dari puncaknya. Saat ini, Shiba Inu masih menghadapi kesulitan dalam menciptakan dorongan pertumbuhan yang berkelanjutan karena kurangnya faktor fundamental. Meskipun demikian, beberapa kebijakan yang ramah terhadap cryptocurrency dari pemerintahan Presiden Donald Trump sedang menciptakan sentimen positif bagi pasar.
Mengapa Shiba Inu Sulit Mendapatkan Manfaat Dari Kebijakan Ramah Terhadap Crypto?
Masalah terbesar Shiba Inu adalah kurangnya aplikasi praktis. Koin ini terlalu volatil untuk dianggap sebagai tempat penyimpanan nilai, dan menurut data dari Cryptwerk, hanya ada 1.074 perusahaan di seluruh dunia yang menerima SHIB sebagai alat pembayaran.
Pemerintahan Trump sedang melonggarkan regulasi dan mendorong penciptaan nilai baru untuk crypto. Contohnya:
Mendirikan gudang penyimpanan aset digital untuk menyimpan berbagai jenis cryptocurrency yang disita dari kegiatan kriminal ( tetapi tidak ada Shiba Inu ). Mengangkat Paul Atkins – pendukung crypto – sebagai Ketua SEC, membantu mengurangi tekanan hukum.
Namun, kebijakan ini tidak mengatasi sifat spekulatif dan kurangnya penerimaan yang luas dari Shiba Inu.
"Tembok" 589 Triliun USD Menghalangi SHIB Mencapai 1 USD
Pasokan yang sangat besar adalah hambatan terbesar. Saat ini Shiba Inu memiliki 589,5 triliun token yang beredar. Dengan harga 0,000014 USD/token, kapitalisasi pasar berada di sekitar 8,1 miliar USD.
Jika harga mencapai 1 USD/token, kapitalisasi pasar akan menjadi 589,5 triliun USD – 137 kali nilai Nvidia ( perusahaan terbesar di dunia saat ini ) dan 5 kali GDP global ( sekitar 111 triliun USD tahun lalu ). Ini tidak mungkin terjadi tanpa pengurangan besar-besaran pasokan.
Komunitas Shiba Inu dan Rencana “Pembakaran” Token
Solusi yang diinginkan oleh komunitas adalah membakar token – mengirimnya ke dompet mati untuk menghapusnya secara permanen dari peredaran, sehingga meningkatkan nilai token yang tersisa.
Secara teori, agar harga SHIB mencapai 1 USD, perlu membakar 99,99998% jumlah token, hanya menyisakan sekitar 8,1 miliar token. Namun, ini berarti hampir setiap investor harus berpartisipasi, dan pada saat itu nilai bersih aset setiap orang tetap tidak berubah - karena mereka akan memiliki lebih sedikit token dengan harga yang lebih tinggi.
Lebih buruk, kecepatan saat ini hanya 1,7 miliar token yang dibakar setiap bulan, setara dengan 20,4 miliar token/tahun. Dengan kecepatan ini, dibutuhkan 28.882 tahun untuk mencapai jumlah pembakaran yang diperlukan – dan semua itu hanya untuk imbalan… tidak ada yang mendapatkan uang tambahan.
Kesimpulan
Meskipun pasar sedang diuntungkan oleh kebijakan ramah crypto dari pemerintahan Trump, Shiba Inu sulit untuk mencapai angka 1 USD pada tahun 2025 – bahkan mungkin tidak akan pernah tercapai sepanjang hidup kita jika pasokan tidak berubah secara drastis. Bagi investor, Shiba Inu masih merupakan token yang bersifat spekulatif tinggi, dan target 1 USD hanyalah sebuah mimpi yang tidak realistis dalam kondisi saat ini.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Shiba Inu dan Mimpi 1 USD: Hambatan 589 Triliun USD yang Membuat Ini Hampir Mustahil
Shiba Inu diciptakan pada tahun 2020 oleh seorang pengembang anonim bernama Ryoshi. Awalnya, token ini menarik perhatian karena diharapkan akan memiliki kesuksesan yang sama seperti Dogecoin – koin meme asli yang saat itu sedang bullish. Pada tahun 2021, Shiba Inu mengalami lonjakan yang mengerikan, meningkat hingga 45.278.000%, salah satu kenaikan tahunan terbesar dalam sejarah pasar keuangan. Hanya dengan investasi 3 USD pada waktu yang tepat, investor dapat mengubahnya menjadi lebih dari 1 juta USD. Namun, lonjakan ini sepenuhnya berdasarkan spekulasi, dan setelah gelombang euforia berlalu, harga SHIB telah turun 84% dari puncaknya. Saat ini, Shiba Inu masih menghadapi kesulitan dalam menciptakan dorongan pertumbuhan yang berkelanjutan karena kurangnya faktor fundamental. Meskipun demikian, beberapa kebijakan yang ramah terhadap cryptocurrency dari pemerintahan Presiden Donald Trump sedang menciptakan sentimen positif bagi pasar. Mengapa Shiba Inu Sulit Mendapatkan Manfaat Dari Kebijakan Ramah Terhadap Crypto? Masalah terbesar Shiba Inu adalah kurangnya aplikasi praktis. Koin ini terlalu volatil untuk dianggap sebagai tempat penyimpanan nilai, dan menurut data dari Cryptwerk, hanya ada 1.074 perusahaan di seluruh dunia yang menerima SHIB sebagai alat pembayaran. Pemerintahan Trump sedang melonggarkan regulasi dan mendorong penciptaan nilai baru untuk crypto. Contohnya: Mendirikan gudang penyimpanan aset digital untuk menyimpan berbagai jenis cryptocurrency yang disita dari kegiatan kriminal ( tetapi tidak ada Shiba Inu ). Mengangkat Paul Atkins – pendukung crypto – sebagai Ketua SEC, membantu mengurangi tekanan hukum. Namun, kebijakan ini tidak mengatasi sifat spekulatif dan kurangnya penerimaan yang luas dari Shiba Inu. "Tembok" 589 Triliun USD Menghalangi SHIB Mencapai 1 USD Pasokan yang sangat besar adalah hambatan terbesar. Saat ini Shiba Inu memiliki 589,5 triliun token yang beredar. Dengan harga 0,000014 USD/token, kapitalisasi pasar berada di sekitar 8,1 miliar USD. Jika harga mencapai 1 USD/token, kapitalisasi pasar akan menjadi 589,5 triliun USD – 137 kali nilai Nvidia ( perusahaan terbesar di dunia saat ini ) dan 5 kali GDP global ( sekitar 111 triliun USD tahun lalu ). Ini tidak mungkin terjadi tanpa pengurangan besar-besaran pasokan. Komunitas Shiba Inu dan Rencana “Pembakaran” Token Solusi yang diinginkan oleh komunitas adalah membakar token – mengirimnya ke dompet mati untuk menghapusnya secara permanen dari peredaran, sehingga meningkatkan nilai token yang tersisa. Secara teori, agar harga SHIB mencapai 1 USD, perlu membakar 99,99998% jumlah token, hanya menyisakan sekitar 8,1 miliar token. Namun, ini berarti hampir setiap investor harus berpartisipasi, dan pada saat itu nilai bersih aset setiap orang tetap tidak berubah - karena mereka akan memiliki lebih sedikit token dengan harga yang lebih tinggi. Lebih buruk, kecepatan saat ini hanya 1,7 miliar token yang dibakar setiap bulan, setara dengan 20,4 miliar token/tahun. Dengan kecepatan ini, dibutuhkan 28.882 tahun untuk mencapai jumlah pembakaran yang diperlukan – dan semua itu hanya untuk imbalan… tidak ada yang mendapatkan uang tambahan. Kesimpulan Meskipun pasar sedang diuntungkan oleh kebijakan ramah crypto dari pemerintahan Trump, Shiba Inu sulit untuk mencapai angka 1 USD pada tahun 2025 – bahkan mungkin tidak akan pernah tercapai sepanjang hidup kita jika pasokan tidak berubah secara drastis. Bagi investor, Shiba Inu masih merupakan token yang bersifat spekulatif tinggi, dan target 1 USD hanyalah sebuah mimpi yang tidak realistis dalam kondisi saat ini.